Jangan bangga jadi "atasan", karena di Tanah Abang 100 ribu bisa dapat 3 atasan. (Cak Lontong)
Mungkin kita sering melihat atasan yang banyak dijual di pasar-pasar atau pedagang kaki lima, banyak macam dan ragam yang bisa kita temui dari jenis ukuran bahan dan harganya. Menjual atasan termasuk proses transaksi yang menggiurkan dengan hasil pendapatan yang cukup banyak. Para pembeli banyak yang berminat membeli atasan atau yang mengatasnamakan atasan karena memberikan nilai dan pengaruh yang bisa mengangkat citra pribadi pembelinya.
Bagi atasan sendiri sangat sulit bertahan pada nilai atau harga yang dia sendiri harapkan, karena banyaknya tekanan sana sini seringnya membuat atasan tak mampu bertahan pada prinsip dan idealisme yang dia pegang kuat sejak dari ketika dia masih menjadi bawahan. Prinsip dan idealisme sering memudar saat terjadi perubahan status dari bawahan menjadi atasan. Perubahan sangat sering menimbulkan keterkejutan dan keterkejutan biasanya memberikan efek goyahnya pondasi prinsip berdiri seseorang.
Dalam proses untuk menjadi atasan, bawahan harus menyadari akan terjadinya terpaan yang bisa jadi membuat masuk angin sehingga berakibat perutnya menjadi kembung melembung. Atasan yang baik tentunya yang paham dan sadar akan kekurangan diri sehingga perlu banyak belajar situasi hubangan haromnis dengan bawahan. Kekompakan menjaga harga dan nilai stabilitas emosi dan pikiran dengan bawahan akan memberikan suasana kondusif untuk memikirkan solusi terbaik dan memberikan pelayanan maksimal bagi para pembelinya.
1 komentar:
Click here for komentarJadi lah atsan yg mahal , Jangan seperti atasan yg di tanah Abang karena bisa lebih murah
ConversionConversion EmoticonEmoticon