PSIKOLOGI PEMUDA



Presiden Soekarno yang mengatakan :
“Berikan padaku 10 pemuda maka dengannya aku akan mengguncang dunia.”  

Khalifah Umar bin Khatthab membuat pengakuan :
“Kalau aku dihadapkan pada masalah besar, maka yang kupanggil pertama kali adalah seorang pemuda.”

Ada pertanyaan tentang pemuda :
bagaimana seharusnya pemuda itu menjadi ?
bagaimanakah seharusnya pemuda itu menjalani kehidupannya dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat bagi orang banyak ?

Psikologi berusaha mempelajari pribadi manusia tidak sebagai “objek” murni, akan tetapi meninjau manusia sebagai subjek aktif dengan ciri sifat-sifatnya yang unik. Subjek yang aktif itu diartikan sebagai perilaku dinamis dengan segala macam aktivitas dan pegalamannya. Istilah psikologi pemuda tidak sepopuler istilah psikologi remaja. Apa perbedaan antara pemuda dan remaja?. Pakar Sosiologi Kenneth Kenniston, menyimpulkan perbedaan antara keduanya. Pemuda: adanya perjuangan antara membangun pribadi yang mandiri dan menjadi terlibat secara sosial. Remaja: usaha untuk mendefinisikan dirinya. Itu sebabnya kebanyakan pembahasan tentang remaja lebih banyak membahas tentang konsep diri, identitas, dll.

Pemuda bukanlah orang yang sibuk dengan dirinya sendiri. Sebab, yang demikian itu adalah apa yang dilakukan oleh para remaja. Pemuda adalah mereka yang mulai berpartisipasi untuk kemudian berkontribusi. Ia adalah orang yang berusaha membangun kemandirian dan keunggulan dirinya. Dengan apa yang dimilikinya itulah, ia kemudian berperan aktif dalam lingkungan sosialnya, dan berkontribusi terhadap banyak pihak.

Secara psikologis pun ternyata memang pemuda harus peduli terhadap orang lain. Pemuda tidak boleh egois, hanya memikirkan diri sendiri. Kedewasaan pemuda bukan sekadar tercapainya usia yang semakin tua saja. Seorang pemuda itu bisa disebut dewasa jika dalam dirinya sudah ada ciri-ciri psikologis tertentu sebagai tanda kedewasaan. Di antara ciri-ciri psikologis tersebut, menurut G.W. Allport adalah: extension of the self (pemekaran diri sendiri).

Pemekaran diri sendiri (extension of the self), yang ditandai dengan kemampuan seorang untuk menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari dirinya sendiri juga. Perasaan egoisme (mementingkan diri sendiri) berkurang, sebaliknya tumbuh perasaan ikut memiliki. Salah satu tanda yang khas adalah tumbuhnya kemampuan untuk mencintai orang lain dan alam sekitarnya.


Tema cinta, sebuah masalah yang khas anak muda. tema cinta. Pemuda dan cinta merupakan hal yang lekat. Begitu lekatnya antara pemuda dan cinta sampai dalam Theories of Personality dituliskan bahwa, “Cinta: Kekuatan Dasar Dewasa Muda.” 
Wallahualam...
Previous
Next Post »
Thanks for your comment